Basis Data Praktikum


BASIS DATA 
A.  Basis Data, Model Data, Diagram E-R
1.        Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), basis data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.        Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar  data tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Model Data Berbasis Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.
2.      Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model.
Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam betuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3.      Physical Based Data Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.

3.        Bahasa Basis data
Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.      DDL (Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.       Membentuk basis data, tabel, indeks.
b.      Mengubah struktur table.
c.       Menghapus basis data, tabel atau indeks.
2.      DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi :
a.       Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data
b.      Mengelolah data yang tersimpan dalam basis data (query)
c.       Mengubah dan menghapus data dalam basis data.
3.      DCL (Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada basis data yang meliputi :
a.       Menugaskan hak akses terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b.      Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data.

4.        Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan antar data di dalamnya.
1.      Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang terjadi diantara dua entitas.
a.       Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
·         Entitas Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Mahasiswa, Matakuliah.
·         Entitas dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).
Contoh : Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·         Entitas super type dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas bagian yang lebih rendah.
Contoh : Entitas Karyawan.
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap
b.      Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh : mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013
·         Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c.       Kerelasian antar entitas (Entity Relationship)
Mendefiniskan hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi mejadi 3 sebagai berikut :
1.      Kerelasian jenis satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
2.      Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·         Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
·         Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.
3.      Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.

B.  Structured Query Language (SQL)
1.    SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.

2.    Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika  dan fungsi bawaan.
a.       Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Pernyataan
Keterangan
CREATE
Menciptakan basis data, tabel atau indeks
ALTER
Mengubah struktur tabel
DROP
Menghapus basis data, tabel atau indeks
COMMIT
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data
ROLLBACK
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan
INSERT
Menambahkan sebuah baris pada tabel
UPDATE
Mengubah nilai pada sebuah baris
SELECT
Memilih baris dan kolom pada tabel
DELETE
Menghapus baris pada tabel
GRANT
Menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna
REVOKE
Membatalkan hak terhadap basis data

      Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
a.       Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b.      Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c.       Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.
b.      Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Database Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
c.       Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data.
d. Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1.      Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2.      Konstanta bertipe karakter : ‘Teknik Informatika’
Keterangan :
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
e.       Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :
Simbol
Keterangan
*
Perkalian
/
Pembagian
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
%
Sisa pembagian

f.       Operator Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.Simbol-simbol yang dapat digunakan pada operator relasi :
Simbol
Keterangan
=
Sama dengan
Lebih besar
Lebih kecil
>=
Lebih besar atau sama dengan
<=
Lebih kecil atau sama dengan
<> 
Tidak sama dengan

g.      Operator Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT

i.        Aggregate Functions (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.
1.      SUM(ekspresi)
2.      Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel
3.      AVG(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu tabel atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.
4.      COUNT(x)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
5.      MAX(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe data numerik.
6.      MIN(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.

C.  Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka data dan obyek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Perintah
Keterangan
Create Database
Membuat basis data
Drop Database
Menghapus basis data
Create Table
Membuat tabel
Alter Table
Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel
Drop Table
Menghapus tabel dari basis data
Create Index
Membuat Index
Drop Index
Menghapus Index

1.    Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definiton Language :
a.      Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :
b.      Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapat menggunakan perintah :
SHOW DATABASES;
c.       Menghapus Database
Untuk melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :                                    
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :
Mysql> drop database perpustakaan;
d.      Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
e.       Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat table Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
...
Field3 TipeData3 ([lebar])
);
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,).

Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh:
Mysql> desc pengarang;
f.       Mendefinisikan null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
...
Field3 TipeData3 ([lebar])
);
g.      Mendefinisikan Nilai Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
);
Dimana nilai adalah nilai default dari atribut tersebut.
h.      Menentukan kunci primer (Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi sebagai  suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain.
Primary Key adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah Syntax membuat primary key untuk Field1
Cara 1 :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2 ([lebar])
);
Cara 2 :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY(Field1)
);
Cara 3 :
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
i.        Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
       ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;
j.        Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namafieldinduk)ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
)
atau
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namafield) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
k.      Menghapus Foreign Key
Foreign key yang sudah dibuat dapat di hapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
l.        Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strukturnya seperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.
ü  Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
ü  Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
ü  Mengubah Nama Atribut (Field) pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;
ü  Menghapus Atribut (Field)  Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
m.    Menghapus Tabel
Tabel sudah di buat dapat di hapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax  sebagai berikut:
DROP TABLE namatabel;
D.  Data Manipulation Language (DML)
1.    Data Manipulation Language (DML)
Data manipulation language (DML) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain : perintah untuk memilih data (query),menyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.
Bentuk Manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
1.    Melakukan pencarian kembali data lama.
2.    Penyisipan data baru kedalam tabel.
3.    Penghapusan data.
4.    Pengubahan data.
5.    Menampilkan data dengan kriteria tertentu.
6.    Menampilkan data secara terurut.

DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.    Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase.
2.    Non prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE).

2.    Perintah DML sebagai berikut :
a.    INSERT
Perintah insert digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambahkan baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambahkan baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

b.   UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut :.
Mysql > update buku set judul_buku=’basis data terpadu’ where kode_buku=’B001’;

c.    SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel
yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)   Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untu menampilkan semua data pada tabel buku :
Mysql > select * from buku;
2)   Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n From namatabel;
3)   Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa where selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), <> (tidak sama dengan), >= (lebih dari satu sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain yaitu : AND,OR,NOT,BETWEEN-AND,IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada padatabel pengarang.
4)   Memberikan nama lain pada kolom
Syntax : SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
5)   Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis,nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
6)   Menampilkan  data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
7)   Operator comparison ANY dan ALL
a.    Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan denga hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1,G2,...,Gn maka kondisi diatas identik dengan :
(gaji > G1) Or (gaji > G2) Or..Or (gaji>Gn)
b.    Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.

8)   Aggregate Functions (Count,Sum,AVG,Min,Max)
a.    Count
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel.
b.    Sum
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel.
c.    AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel.
d.   Min
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel.
e.    Max
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.

9)   SQL dengan Group By dan Having
Klausa Group By digunakan untuk melakukan pengelompokan data.  Klausa Having digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa group by.kelompok yang memnuhi having saja yang akan dihasilkan.

10)    Order By
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki.

d.   DELETE
Perintah delete digunakan untuk menghapus satu baris,baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :

DELETE FROM namatabel [where kondisi];

Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.
Contoh :
Mysql > delete from buku where judul_pengarang=’basis data’;
 
 

E.  Query dan View
1.    Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data,Query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci.Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja,tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1.    Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.    Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya,dipisahkan tanda titik (.)
Syntax : Namatabel.namafield.
b.    Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM,dengan pemisah koma (,) dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
Contoh : From buku, pengarang.
c.    Kondisi dalam klausa Where mempengaruhi jenis join yang tercipta.
2.    Jenis – jenis join pada query.
a.    Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalia kartesain.Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
b.    Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null) dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebalah kanan.
c.    Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel denga menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa Where.
d.   Operator Self-join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self join menggunakan alias.
e.    Operetor Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Natural join dibedakan menjadi 2 yaitu :
·      Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetapi akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
·      Natural Right Join
Natural right join  digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri.meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.

3.    Nested Queries / Subquery (IN,NOT IN,EXISTS,NOT EXIST)
Subquery berarti query didalam query.dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query diatasnya.
Subquery terletak didalam klausa WHERE atau HAVING pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.

2.    View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu,sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :

CREATE
   [OR REPLACE]
   VIEW view_name [(column_list)]
   AS select_statement
           
Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.
a)      Penggunaan View
1.    View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database PERPUSTAKAAN dengan nama ‘view_buku” perintahnya adalah sebagi berikut :

Mysql > CREATE VIEW view_buku
>As
>SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
>a.tahun_terbit,b.nama_penerbit
>FROM
>buku a JOIN penerbit b ON a,buku= b.penerbit;
 
2.    View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, ”anggota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama “view_peminjaman”. perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql >CREATE VIEW view_peminjaman AS SELECT a id_peminjaman, b.kode_buku, b.judul_buku, c.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tanggal_pinjam, a.tanggal_kembali FROM peminjaman a, buku b, anggota c  WHERE   a.kode_buku= b.kode_buku AND a.kode_anggota=c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastika view telah dibuat :

F.   Data Control Language (DCL)/Hak Akses User
1.    Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.
Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.

2.    Mengatur Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1.    Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :
GRANT jenis_akses (“nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan akses
Atau
GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
·      Hak_akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma (,).
·      Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
·      Pemakai,nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
2.    Perintah REVOKE
3.    Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.

4.    Hak akses penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALLPRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
5.    Hak akses kepada public
Untuk memberikan hak aksess kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD.
6.    Pencabutan hak akses
1.    Pencabutan hak akses sementara
Untuk melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :

REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;
2.    Perintah DELETE
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.



---------------------------------------------------------------
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
---------------------------------------------------------------
INFORMATIKA 
---------------------------------------------------------------
UMSIDA 
---------------------------------------------------------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages